tugas individu
nama: ayu ekawati
kelas: 2db15
npm: 31111321
SIKLUS HIDUP SISTEM
A. PENDAHULUAN
Sistem Informasi adalah suatu sinergi antara data, mesin pengolah data
(yang biasanya meliputi komputer, program aplikasi dan jaringan) dan
manusia untuk menghasilkan informasi. Jadi sistem informasi bukan hanya
aplikasi perangkat lunak. Sistem Informasi ada pada hampir setiap
perusahaan atau instansi untuk mendukung kegiatan bisnis mereka
sehari-hari. Biasanya porsi pengerjaan pengembangan sistem informasi
diserahkan kepada orang-orang yang bekerja di bidang Teknologi
Informasi.
Dalam membangun suatu sistem informasi (dalam hal ini lebih mengacu kepada pengertian aplikasi perangkat lunak) digunakan metode Siklus Hidup dan Pengembangan Sistem (System Development Life Cycle atau SDLC). SDLC terdiri dari sejumlah tahapan yang dilaksanakan secara berurutan. Secara umum tahapan dari SDLC adalah Perencanaan, analisis, rancangan, penerapan dan penggunaan. Namun pada prakteknya hal ini tidaklah selalu mulus untuk dilaksanakan. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengembangan sistem informasi. Terutama adalah pada faktor manusia yang terlibat. Dari pihak pengembang, kurangnya keahlian dan pengalaman bisa menyebabkan kesalahan dalam satu tahapan sehingga menyebabkan siklus ini harus diulangi dari tahapan yang salah. Bisa terjadi bahwa siklus ini dilakukan sampai berulang-ulang. Dari pihak pengguna, idealnya perlu bersama-sama dengan pihak pengembang untuk memahami sistem informasi mulai dari awal siklus hidup pengembangan sistem. Apabila perlu dilakukan revisi dan pengulangan tahapan siklus hidup pengembangan sistem.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana definisi dari siklus hidup system
b. Tahap-tahap apa saja yang dilalui oleh suatu system dalam aplikasinya pada suatu perusahaan
Dalam membangun suatu sistem informasi (dalam hal ini lebih mengacu kepada pengertian aplikasi perangkat lunak) digunakan metode Siklus Hidup dan Pengembangan Sistem (System Development Life Cycle atau SDLC). SDLC terdiri dari sejumlah tahapan yang dilaksanakan secara berurutan. Secara umum tahapan dari SDLC adalah Perencanaan, analisis, rancangan, penerapan dan penggunaan. Namun pada prakteknya hal ini tidaklah selalu mulus untuk dilaksanakan. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengembangan sistem informasi. Terutama adalah pada faktor manusia yang terlibat. Dari pihak pengembang, kurangnya keahlian dan pengalaman bisa menyebabkan kesalahan dalam satu tahapan sehingga menyebabkan siklus ini harus diulangi dari tahapan yang salah. Bisa terjadi bahwa siklus ini dilakukan sampai berulang-ulang. Dari pihak pengguna, idealnya perlu bersama-sama dengan pihak pengembang untuk memahami sistem informasi mulai dari awal siklus hidup pengembangan sistem. Apabila perlu dilakukan revisi dan pengulangan tahapan siklus hidup pengembangan sistem.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana definisi dari siklus hidup system
b. Tahap-tahap apa saja yang dilalui oleh suatu system dalam aplikasinya pada suatu perusahaan
B. PEMBAHASAN
SIKLUS HIDUP SISTEM
Dasar Perencanaan Sistem Informasi Berbasis Komputer
Implementasi sistem informasi berbasis komputer merupakan aktivitas yang
berskala luas yang melibatkan orang dan fasilitas yang banyak, uang dan
peralatan dalam jumlah yang besar, dan waktu yang panjang.
Perencanaan Sistem Informasi Berbasis Komputer juga mempunyai manfaat, yaitu:
- Memberikan dasar pengontrolan.
- Mendefinisikan lingkup proyek;
- Mengatur urutan tugas;
- Mengetahui bidang masalah yang potensial;
Siklus Hidup Sistem
PENGERTIAN SIKLUS HIDUP SISTEM
Metodologi adalah suatu cara yang disarankan untuk melakukan suatu hal.
Pendekatan sistem adalah metodologi dasar untuk memecahkan masalah.
SIKLUS HIDUP SISTEM (System Life Cycle-SLC)
System Life Cycle (SLC) adalah proses evolusi yang diikuti oleh
pelaksanaan system informasi dasar-dasar atau subsistem. Telah ada
pendekatan implementasi tradisional sepanjang era komputer, dan ada
perjanjian umum antara ahli-ahli komputer sehubungan dengan tugas-tugas
yang dilaksanakan.
Adalah penerapan pendekatan sistem untuk pengembangan sistem atau
subsistem informasi berbasis komputer. Sering disebut sebagai pendekatan
air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem.
Berbagai metodologi SLC telah dikembangkan untuk memandu proses yang
terlibat termasuk model air terjun (asli metode SLC), pengembangan
aplikasi cepat (RAD), pengembangan aplikasi bersama (JAD), maka air
mancur model dan spiral model.Umumnya, beberapa model digabungkan ke
dalam beberapa jenis hibrida metodologi. Dokumentasi sangat penting
berapapun jenis model dipilih atau dibuat untuk setiap aplikasi, dan
biasanya dilakukan bersamaan dengan proses pembangunan. Beberapa metode
kerja lebih spesifik untuk jenis proyek, tetapi dalam analisis terakhir,
faktor yang paling penting bagi keberhasilan suatu proyek dapat
seberapa dekat rencana tertentu diikuti.
Beberapa SLC terdapat dalam perusahaan yang menggunakan komputer,
mungkin ada seratus atau lebih. Pada kenyataannya SLC adalah sarana yang
digunakan oleh manajemen untuk melaksanakan rencana strategis. Konsep
life cycle menjadikan segala sesuatu yang tumbuh, menjadi dewasa setiap
waktu dan akhirnya mati. Pola ini digunakan untuk sistem dasar komputer
seperti subsistem pemrosesan data atau SSD.
System Life Cycle terdiri dari lima fase yaitu :
1. Fase Perencanaan
Fase ini dimulai dengan mendefinisikan masalah dan dilanjutkan dengan
sistem penunjukan objektif dan paksaan. Di sini sistem analis memimpin
studi yang mungkin terjadi dan mengemukakan pelaksanaannya pada manajer.
2. Fase Analisis
Fase ini mempunyai tugas penting yaitu menunjukkan kebutuhan pemakai
informasi dan menentukan tingkat penampilan sistem yang diperlukan untuk
memuaskan kebutuhan tersebut. Fase ini meliputi penetapan jangkauan
proyek, mengenal resiko, mengatur rangkaian tugas, dan menyediakan dasar
untuk kontrol. Analisis mengumpulkan persyaratan untuk sistem. Tahap
ini meliputi rinci kajian terhadap kebutuhan bisnis organisasi.Pilihan
untuk mengubah proses bisnis dapat dianggap. Berfokus pada desain
tingkat tinggi seperti desain, program apa yang diperlukan dan bagaimana
mereka akan berinteraksi, desain tingkat rendah (bagaimana setiap
program akan bekerja), desain interface (antarmuka apa saja yang akan
terlihat seperti) dan data desain (data yang akan diperlukan). Selama
tahap ini, perangkat lunak dari keseluruhan struktur yang ditetapkan.
Analisis dan Desain sangat krusial dalam pembangunan seluruh siklus. Any glitch dalam
tahap desain dapat menjadi sangat mahal untuk memecahkan di kemudian
tahap pengembangan perangkat lunak. Banyak perawatan dilakukan selama
tahap ini. Yang logis sistem produk dikembangkan di tahap ini.
3. Fase Desain
Fase Desain ini meliputi penentuan pemrosesan dan data yang dibutuhkan
oleh sistem yang baru, dan pemilihan konfigurasi terbaik dari hardware
yang menyediakan desain. Desain system adalah ketentuan mengenal proses
dan data yang dibutuhkan oleh sistem yang baru. Proses desain akan
menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak
yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada :
struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan
detail (algoritma) prosedural. Merancang alir kerja (workflow) dari
sistem dalam bentuk diagram alir (flowchart) atau Data Flow Diagram
(DFD). Merancang basis data (database) dalam bentuk Entity Relationship
Diagram (ERD) bisa juga sekalian membuat basis data secara fisik.
Merancang input ouput aplikasi (interface) dan menentukan form-form dari
setiap modul yang ada. Merancang arsitektur aplikasi dan jika
diperlukan menentukan juga kerangka kerja (framework) aplikasi. Pada
tahapan ini atau sebelumnya sudah ditentukan teknologi dan tools yang
akan digunakan baik selama tahap pengembangan (development) maupun pada
saat implementasi (deployment).
4. Fase Pelaksanaan / Implementasi
Fase ini melibatkan beberapa spesialis informasi tambahan yang mengubah
desain dari bentuk kertas menjadi satu dalam hardware, software, dan
data. Pelaksanaan adalah penambahan dan penggabungan antara
sumber-sumber secara fisik dan konseptual yang menghasilkan pekerjaan
sistem. Dalam tahap ini, desain yang sudah diterjemahkan ke dalam
kode.Program komputer yang ditulis menggunakan bahasa pemrograman
konvensional atau aplikasi generator. Alat pemrograman seperti kompiler,
Juru, Debuggers digunakan untuk menghasilkan kode. Berbagai bahasa
pemrograman tingkat tinggi seperti C, C ++, Pascal, Java digunakan untuk
coding. Sehubungan dengan jenis aplikasi, hak bahasa pemrograman yang
dipilih.
5. Fase Pemakaian / Penggunaan
Selama fase penggunaan, audit memimpin pelaksanaannya untuk menjamin
bahwa sistem benar-benar dikerjakan, dan pemeliharaannya pun dilakukan
sehingga sistem dapat menyediakan kebutuhan yang diinginkan.
Pada fase 1-3 adalah siklus hidup pengembangan system. Tahap 4 adalah
tahap penggunaan (implementasi) yang berlangsung hingga tiba waktunya
untuk merancang system itu kembali jika diperlukan. Proses merancang
kembali akan mengakibatkan berulangnya siklus hidup sistem secara
keseluruhan.
PROTOTYPING
Prototipe memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang
cara sistem akan berfungsi dalam bentuk lengkapnya. Proses menghasilkan
prototipe disebut dengan Prototyping.
Jenis-Jenis Prototipe
sistem operasional®Prototipe jenis I
Prototipe jenis II sbg ceak biru bagi sistem operasional®
PENGEMBANGAN PROTOTIPE JENIS I
1. Mengidentifikasikan kebutuhan pemakai
2. Mengembangkan prototipe
3. Menentukan apakah prototipe dapat diterima
4. Menggunakan prototipe
Jenis-Jenis Prototipe
sistem operasional®Prototipe jenis I
Prototipe jenis II sbg ceak biru bagi sistem operasional®
PENGEMBANGAN PROTOTIPE JENIS I
1. Mengidentifikasikan kebutuhan pemakai
2. Mengembangkan prototipe
3. Menentukan apakah prototipe dapat diterima
4. Menggunakan prototipe
MENGEMBANGKAN PROTOTIPE JENIS II
4. Mengkodekan sistem operasional
5. Menguji sistem operasional
6. Menentukan jika sistem operasional dapat diterima
7. Menggunakan sistem operasional
4. Mengkodekan sistem operasional
5. Menguji sistem operasional
6. Menentukan jika sistem operasional dapat diterima
7. Menggunakan sistem operasional
Daya Tarik Prototyping
• Komunikasi ant. Analis sistem dan pemakai baik
• Analis dpt bekerja lebih baik
• Pamakai berperan aktif
• Spesialis informasi dan pemakai efisien dlm waktu
• Penerapan menjadi mudah
• Komunikasi ant. Analis sistem dan pemakai baik
• Analis dpt bekerja lebih baik
• Pamakai berperan aktif
• Spesialis informasi dan pemakai efisien dlm waktu
• Penerapan menjadi mudah
Potensi Kegagalan Prototyping
• Tergesa-gesa dlm mendefinisikan mslh, evaluasi alternatif dokumentasi
• Mengharapkan sesuatu yg tdk realistis dr sistem operasional
• Prototipe jenis I tdk seefisiensi sistem yg dikodekan dlm bhs program
• Hubungan komp-manusia tdk mencerminkan tek.perancangan yg baik
• Tergesa-gesa dlm mendefinisikan mslh, evaluasi alternatif dokumentasi
• Mengharapkan sesuatu yg tdk realistis dr sistem operasional
• Prototipe jenis I tdk seefisiensi sistem yg dikodekan dlm bhs program
• Hubungan komp-manusia tdk mencerminkan tek.perancangan yg baik
Penerapan yg Berprospek Baik untuk Prototyping
• Risiko tinggi
• Interaksi pemakai penting
• Jumlah pemakai banyak
• Penyelesaian yg cepat diperlukan
• Perkiraan tahap penggunaan sistem yg pendek
• Sistem yg inovatif
• Perilaku pemakai yg sukar ditebak
• Risiko tinggi
• Interaksi pemakai penting
• Jumlah pemakai banyak
• Penyelesaian yg cepat diperlukan
• Perkiraan tahap penggunaan sistem yg pendek
• Sistem yg inovatif
• Perilaku pemakai yg sukar ditebak
C. KESIMPULAN
Bahwa siklus hidup system tidaklah luput dari perencanaan yang matang
karena tanpa perencanaan tersebut maka suatu system tidaklah dapat
berjalan sesuai rencana.
D. DAFTAR PUSTAKA
MANAJEMEN SUMBER INFORMASI (IRM)
A.PENDAHULUAN
C.KESIMPULAN
Menjelaskan apa yang dimaksud dengan manajemen sumber informasi (IRM) dalam organisasi berbasis computer (CBIS)
B.PEMBAHASAN
IRM
adalah konsep manajemen sumber informasi yang mengenal informasi
sebagai sumber organisasional utama yang harus dikelola dengan tingkat
kepentingan yang sama seperti sumber organisasional dominan lain seperti
orang, keuangan, peralatan & manajemen.
Peningkatan pemahaman komputer oleh pemakai mudahnya pemakai memperoleh
hardware dan software memberikan kesadaran terhadap perusahaan bahwa
memang dibutuhkan sistem komputerisasi. Perencanaan formal untuk
manajemen informasi ini disebut Information Reseurces management (IRM)
atau manajemen sumber informasi. Jika sebuah perusahaan menerapkan IRM,
maka harus ada tiga unsur utama, yaitu:
1. Eksekutif puncak bagian komputer melaporkan secara langsung kepada pimpinan dan ia diberi titel Chief Information Officer (CIO) atau kepala bagian informasi.
2. CIO turut ambil bagian dengan eksekutif lain dalam menyusunan rencana jangka panjang untuk organisasi.
3.
Salah satu rencana jangka panjang tersebut harus dibuat agar kebutuhan
informasi dapat memberi kepuasan pelayanan melalui komputerisasi
personal (mikrokomputer), dengan penggunaan komputer remote dari
terminal, penggunaan kompurisasi terpusat. IRM adalah kebijaksanaan yang
bersifat formal terhadap manajemen sumber informasi, dan akan
menjadikankeadaan yang dinamis dan bahkan kondisi yang lebih baik dalam
penggunaan komputer.
Ada beberapa tipe dari sumber informasi, yaitu :
Informasi umum, informasi dari para spesialis, para pemakai, fasilitas-fasilitas, database, software, hardware.
Informasi sebagai sumber strategis
- Informasi merupakan salah satu sumber yang dapat menghasilkan keuntungan kompetitif.
Caranya : Dengan memfokuskan pada pelanggan & membangun sistem informasi yang bisa meningkatkan arus informasi antara perusahaan dan elemen lingkungannya.
- Arus Informasi antara perusahaan dan pelanggan :
Caranya : Dengan memfokuskan pada pelanggan & membangun sistem informasi yang bisa meningkatkan arus informasi antara perusahaan dan elemen lingkungannya.
- Arus Informasi antara perusahaan dan pelanggan :
- Informasi yang menerangkan kebutuhan produk
- Informasi yang menerangkan penggunaan produk
- Informasi yang menerangkan kepuasan produk
Adapun keuntungan yang akan dicapai, yaitu :
- Terjalinnya hubungan yang baik antara elemen-elemen
- Diperlukan arus informasi dengan semua elemen-elemen lingkungannya
- Pentingnya efisiensi operasi internal
Usaha-usaha yang diperlukan untuk mencapai IRM yang sukses adalah :
Perusahaan berusaha untuk menggunakan informasi untuk mencapai
keuntungan kompetitif Para eksekutif harus menyadari bahwa pelayanan
informasi sebagai area fungsional. Para eksekutif harus mengakui
keberadaan CIO. Adanya perencanaan strategi formal untuk sumber-sumber
informasi perencanaan strategis juga mengatur pemakai komputer.
IOS (Interorganizational Information System)
IOS merupakan sistem informasi yang digunakan oleh lebih dari satu perusahaan
IOS fasilitator bertugas : menunjukkan para peserta bahwa dengan bekerja dalam
sistem tsb mereka akan memperoleh keuntungan kompetitif.
sistem tsb mereka akan memperoleh keuntungan kompetitif.
CIO (Chief Information Officer)
Kepala bagian Informasi turut berperan dalam pembuatan keputusan penting dalam
perusahaan & memberi laporan langsung ke eksekutif.
Sebutan lain dari CIO : Direktur SIM, Vice President SIM
Tugas CIO :
- Mempelajari bisnis & teknologinya
- Menjalin kemitraan dengan unit bisnis & manajemen
- Fokus memperbaiki proses bisnis dasar
- Memperkirakan biaya sistem informasi dalam bisnis
- Membangun kredibilitas dengan mengirim service yang terpecaya.
Perencanaan manajemen puncak dari suatu perusahaan yang akan menetapkan
penggunaan komputerisasi yang akan berguna untuk mengetahui penciptaan
sumber informasi dan pengelolaannya Information Resources Management (IRM), jika perusahaan akan menerapkan IRM maka harus ada tiga unsur, yaitu :
- Eksekutif puncak bagian komputer melaporkan secara langsung kepada pimpinan yang disebut Chief Information Officer (CIO)
- CIO turut ambil bagian dengan Eksekutif lain dalam menyusun rencana jangka panjang untuk organisasi.
-
Rencana jangka panjang harus dibuat agar kebutuhan informasi dapat
memberi kepuasan pelayanan melalui komputerisasi personal, dll.
IRM adalah konsep manajemen sumber informasi yang mengenal informasi
sebagai sumber organisasional utama yang harus dikelola dengan tingkat
kepentingan yang sama seperti sumber organisasional dominan lain seperti
orang, keuangan, peralatan & manajemen. Bila konsep manajemen
sumber informasi ini diterapkan, maka akan mendapatkan beberapa
keuntungan kompetitif, diantaranya :
- Terjalinnya hubungan yang baik antara elemen-elemen
- Diperlukan arus informasi dengan semua elemen-elemen lingkungannya
- Pentingnya efisiensi operasi internal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar